Rabu, 28 November 2012

Dajjal Menjadi Maskot Olimpiade London 2012

Bagikan Artikel Ini :

Maskot Olimpiade London 2012

Logo Mata Satu Dajjal menjadi maskot Olimpiade London Inggris 2012. Logo mata satu selama ini dipakai sebagai simbol gerakan Zionis Yahudi untuk menguasai dunia dalm segala hal dari mulai ekonomi, politik, media, olah raga, film, kartun, dan lain-lain untuk menhancurkan umat Islam serta umat lain. Organisasi zionis Yahudi ini bernama Freemansori, Iluminati
Sejauh mana keterkaitan antara Dajal dan Yahudi, yang kini antara lain direpresentasikan oleh gerakan zionisme internasional, dijelaskan dalam Hadis Rasulullah berikut:
“Maka apabila Dajal sudah terbunuh, orang Yahudi pun menjadi hancur lebur barisannya, yakni sama-sama berperang untuk membela Dajjal dan jumlahnya mencapai puluhan ribu. (HR Imam Ibnu Majjah).


Hadis itu mengisyaratkan bahwa Dajjal dan para pengikutnya adalah kaum Yahudi itu sendiri.
Logo Dajjal Mata Satu (Horus Eye/All Seeing Eye) dimodi dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak menarik, lucu, dan disukai oleh semua orang yang akan dengan mudah terhipnotis atau tanpa sadar menerimanya serta tidak mengecek apa yang berada di balik penggunaan simbol-simbol tersebut dalam film2 kartun hingga kompetisi olahraga.

Untuk mengubur kecurigaan masyarakat dunia tentang maskot yang diberi nama Wenlock dan Mandeville itu, mereka berdalih bahwa simbol tersebut menampilkan dua tetes baja dari industri baja di Bolton sebagai simbol semangat. Padahal itu semua hanya ilusi guna merekayasa pandangan dunia.

Satu lagi pesan tersembunyi yang tertera di gambar maskot tersebut adalah adanya logo yang bertuliskan london beserta lambang klasik cincin olimpiade. Namun sesungguhnya jika kita jeli maka akan didapatkan sebuah anagram yang akan menampilkan maknanya.

Jika kita memecah logo ini menjadi kepingan puzzle, maka akan kita dapatkan sesuatu yang bertuliskan: ZION.

Berikut beberapa penjelasan hadits tentang Dajjal dan Bahayanya
 
Setiap nabi yang diutus kepada suatu kaum pasti ia memperingatkan umatnya akan bahaya ‘Si Mata Satu pembuat kebohongan’. Ketahuilah, matanya buta sebelah, sedangkan ‘Rabb’ kalian tidak buta sebelah. Dan, di antara kedua matanya tertulis ‘ Kafir’.

Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim di atas memperingatkan kita akan bahaya Dajjal. Dajjal, menurut Dr Yusuf Qordhowi dalam kitab Sunnah Rasul, adalah sosok yang digunakan Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya pada masa-masa fitnah, untuk mengetahui siapa yang benar-benar mengikuti Rasul dan siapa yang kemudian berbalik dari mengikutinya.

Makna Dajjal sendiri memiliki multiinterpretasi, begitu juga konotasi ”mata satu”. Ada yang mengatakan Dajjal itu lahir dalam bentuk fisik manusia dengan ciri utama bermata satu (cacat sebelah atau picek). Ada juga yang mengatakan Dajjal itu ”satu pandangan” yang eksklusif tanpa toleransi dan menghiraukan pandangan orang lain. Namun, ada juga yang menafsirkan Dajjal sebagai teknologi, yakni kiblat peradaban Barat modern yang mengandalkan ”mata akal” tanpa mempedulikan ”mata hati” atau ajaran Ilahi.

Terlepas arti mana yang paling sesuai dengan hakikatnya, yang terpenting bagi kita adalah upaya menghindari tipu muslihatnya, baik dari manusia picek yang suka berbohong, atau dari ”pandangan” eksklusif yang radikal, atau dari buaian teknologi yang amat memukau. Sebagaimana diceritakan oleh sahabat Hudzaifah, di antara kemahiran tipu muslihat Dajjal adalah kemampuannya ”menyulap” kebenaran dengan kebatilan (dan sebaliknya).

Hudzaifah mengisahkan, Dajjal keluar membawa air dan api.
Yang dilihat manusia sebagai api, sebenarnya air. Sedangkan apa yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya adalah api. Rekayasa Dajjal semakin sempurna karena bersamanya ada dukungan materi yang melimpah. Sahabat Mughirah berkata, ”Bersamanya ada gunung roti dan sungai air.”
Melalui dua senjata utama itu (tipu muslihat dan iming-iming materi), Dajjal dikisahkan hadir di masa-masa fitnah. Sebuah masa yang tepat, sehingga Dajjal berhasil menyedot massa yang tidak sedikit, yang segera akan digiring ke dalam surganya (baca: neraka-Nya). Diceritakan, mayoritas pengikut Dajjal adalah mereka yang tidak memiliki furqon (kemampuan memilih antara hak dan batil).

Oleh karenanya, Rasulullah saw memberi teladan kepada kita dengan berdoa kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Doa ini lebih sering diucapkan Rasulullah dalam tasyahud akhir menjelang salam. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masikh ad-Dajjal (HR Muslim dari Anas dan Abu Hurairah).*
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar untuk kritik dan saran